SURABAYA (lintasjatimnews.com) – Kepala Stasiun LPP RRI Surabaya, Sumarlina, menceritakan, pasca adanya pemberitaan terkait 54 pegawai dinyatakan positif virus corona atau Covid 19, beberapa diantaranya sempat dicurigai oleh tetangga di sekitarnya, dengan alasan takut tertular virus tersebut.
“Karyawan saya itu dinyatakan negatif dalam swab kesatu dan kedua. Tapi karena pemberitaan yang masif tentang 54 positif Covid-19, ia sampai diusir dari kos-kosannya,” ungkapnya, Minggu sore (19/7/2020).
Sehingga, dalam kesempatan ini, Sumarlina mengajak semua pihak untuk mempunyai empati dan support. Sebab, stigma yang muncul ditengah masyarakat terkait Covid-19 masih tinggi.
“Jadi media harus mencerahkan juga jangan menjadi viral yang imbasnya sangat berdampak terhadap keluarga dan masyarakat sekitar,” terangnya.
Bagi RRI, kata Sumarlina, swab test merupakan langkah baik. Hal itu sebagai bentuk transparansi. Sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo untuk mengambil tindakan secepatnya, dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia. Seperti meminta tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) dan rapid test.
“Dengan demikian kita bisa sama-sama saling jaga, karena ini menjadi tantangan yang harus kita hadapi,” kata Sumarlina.
Namun demikian, RRI Surabaya tetap akan menutup kantornya selama dua minggu kedepan sesuai protokol kesehatan. Penutupan itu, kata Kepala RRI Surabaya, untuk menguatkan hasil negatif swab terakhir bahwa pegawai RRI Surabaya sudah bebas Covid 19.
Ia berharap, hasil swab ketiga ini juga bisa menjadi konfirmasi untuk seluruh masyarakat Indonesia, bahwa pegawai RRI Surabaya yang tetap melaksanakan operasional selama masa pandemi ini, negatif dari virus Covid-19.
“Meski dilockdown, siaran RRI Surabaya Pro1, Pro 2, dan Pro 4, full merelay dari siaran Pro 3 RRI yang konsen pada edukasi dan informasi Covid-19. Begitu juga dengan Chanal Lima tetap siaran,” tuturnya.
Sumarlina tetap mengimbau kepada seluruh karyawan RRI, untuk tetap jalankan protokoler pencegahan Covid-19 dengan mengedepankan kebersihan dan kesehatan. Baginya keselamatan dan jaga diri menjadi hal penting karena memutus mata rantai penyebaran Covid-19 kuncinya ada pada disiplin. (Ramadhani)